Pages

Subscribe:

Senin, 23 Januari 2012

Dakwah Seorang pemain sepak bola, Frederic Oumar Kanoute.


Dakwah Seorang pemain sepak bola, Frederic Oumar Kanoute.


Iktibar dari dakwah ala Kanoute

TATKALA sepakbola Malaysia gempar lagi dengan skandal korupsi yang menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap praktisi olahraga itu, penulis mau mengajak pembaca dan penggemar merenung sejenak karir dan kehidupan striker Sevilla, Frederic Oumar Kanoute.

Secara kebetulan, penulis berkesempatan beramah mesra dengan Kanoute dalam Masjidil Haram, baru-baru ini. Biarpun pertemuan itu hanya sesaat, membawa arti yang cukup mendalam buat penulis.

Memanfaatkan liburan musim panas, bekas penyerang Spurs dan West Ham itu menunai ibadah umrah bersama seorang sahabat.


Lahir di Lyon, Prancis tetapi memilih untuk menyarung jersi negara asal kakek neneknya, Kanoute adalah contoh seorang atlet yang melawan arus atas dasar prinsip dan iman. Tidak diragukan lagi pemain berusia 34 tahun itu bangga menjadi seorang Muslim. Hakikat ini acapkali dimanifestasi melalui tindakannya apakah ketika menjadi tontonan dalam maupun luar lapangan.

Sebagaimana banyak umat Islam yang mencari rezeki di Eropa, Kanoute bergelut dengan budaya dan kebiasaan yang banyak bertentangan dengan prinsip hidup seorang Muslim.

Apalagi dalam dunia sepak bola, satu bidang terbaik, glamor, gaya dan mewah sampai memberi ruang kepada kebebasan duniawi. Lingkungan dan eko-sistemnya bisa membuat orang lupa akan nilai-nilai agama.

Kanoute mendirikan shalat di dalam kamar persalinan sudah jadi satu skenario biasa di Seville. Tindakannya menunaikan shalat setiap kali masuk waktu biarpun ketika latihan pada awalnya sulit dipahami pelatih dan rekan-rekan setimnya namun akhirnya mereka akur dengan klaim agama dan komitmen Kanoute.


Uniknya Kanoute cekal menzahirkan iman di bumi yang mayoritasnya bukan Islam tetapi satu ketika dahulu dikenal sebagai Al-Andalus, pusat pemerintahan kegemilangan Islam.


Berdakwah dengan caranya tersendiri, Kanoute berbagi rasa perihatin dan simpatinya terhadap saudara seiman dan ribuan rakyat Palestina yang syahid di Gaza, dengan menyelak jersinya untuk memperlihatkan baju dalam yang bertuliskan "Palestina" saat merayakan jaringan.

Kata Palestina itu ditulis juga dalam beberapa bahasa lain. Itu dia lakukan dalam pertemuan La Liga di antara Sevilla dan Deportivo La Coruna pada Januari 2009. Kartu kuning, disusul denda 3.000 euro dan skorsing bukanlah sesuatu yang besar dibanding nilai manifestasi satu kecintaan. Baju itu kemudian dijual melalui ebay dengan harga 205 pound dan diderma kepada organisasi amal di Gaza.

Tindakan itu hadir dari seorang individu yang menginfakkan gaji tahunan sebesar AS $ 700.000 untuk memastikan masjid terakhir di Sevilla tidak dijual di 2007, serta tidak menjadikan Ramadan alasan longlai, bahkan muncul pencetak gol terbanyak dengan 20 gol pada satu saat.



Juga bukan mengejutkan dari seorang individu yang enggan memakai kostum tertera nama sponsor Sevilla, sebuah perusahaan judi online, sampai klub itu setuju menyumbang pusat kebajikan Islam, sedangkan banyak anak muda Islam di Malaysia yang tidak segan silu menyarung jersi yang menayang nama produsen arak dan perusahaan judi lainnya.

Kanoute yang turut mendirikan yayasan anak-anak yatim di tanah air moyangnya di Mali, harus mengingatkan kita tentang iman yang ada dalam berbagai bentuk. Manifestasi utama iman adalah amal.


Di saat pemain sepak bola negara dicurigai terlibat dalam korupsi, praktek paling minimal yang dituntut adalah keikhlasan dan kejujuran tanpa harus berkorban uang untuk membeli masjid.
Yang diminta peminat adalah pemain kita berjihad menolak godaan, melawan gejolak nafsu dan tidak rakus mengejar duniawi.
Hormat,
Rizal. Sumber


Mari Berkenalan dengan












Nama penuh
Frederic Kanoute
Tanggal lahir
2 September 1977 (umur 33)
Tempat lahir    
Ketinggian
1.92 m (6 ka 3 5 / 8 in)
Posisi

Informasi klub
Klub saat
Nomor
12
Klub senior 1
Tahun
Klub
App


(Gol) *
1997-2000
2000
2000-2003
2003-2005
2005 -
Olympique Lyon
→ West Ham United (pinjaman)
West Ham United
Tottenham Hotspur
Sevilla
40 (9)
8 (2)
76 (27)
60 (14)
101 (47)    

Tim nasional
1998
2004 -
Prancis B21
Mali
1 (0)
18 (8)
Anda mungkin juga meminati:


PERSONALITI

Frederic Kanoute telah menyumbangkan uang $ 700.000 untuk membeli Masjid yang akan dirobohkan di Spanyol , karena penurunan jumlah pemeluk dan penduduk Islam di Spanyol.


"Jika tidak ada Kanoute, kami tidak akan beribadah pada hari Jumat lagi, di mana itu adalah hari yang suci bagi umat Islam," tegas wakil dari komunitas Islam Spanyol, sesaat setelah Kanoute membeli Masjid tersebut, seperti dilaporkan AFP.


Frederic Kanoute telah menikah dengan gadis pilihannya yang bernama Fatima dan telah dikaruniai dua orang anak, Ibrahim dan Imam.

Penghargaan
Tunggal
·         Pemain Terbaik Afrika - 2007
Kelompok
·         Piala UEFA - 2006
·         Piala Super Eropa - 2007
·         Piala UEFA - 2007
·         Piala Raja - 2007
·         Piala Super Spanyol - 2007

Siapa kata 'Practising Muslim' tak bisa berhasil dalam arena

sepakbola?

Frederick Kanoute adalah salah seorang contoh

terbaik yang harus diikuti oleh kita. Semoga kita dapat

melihat lebih banyak Muslim yang berhasil dalam arena olahraga

internasional seperti Frederick Kanoute, InsyaAllah. 

 http://adanaberkat-petuaideadanpandangan.blogspot.com/2011/11/dakwah-seorang-pemain-bola-sepak.html

0 komentar:

Posting Komentar