Pages

Subscribe:

Senin, 23 Januari 2012

Dakwah Seorang pemain sepak bola, Frederic Oumar Kanoute.


Dakwah Seorang pemain sepak bola, Frederic Oumar Kanoute.


Iktibar dari dakwah ala Kanoute

TATKALA sepakbola Malaysia gempar lagi dengan skandal korupsi yang menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap praktisi olahraga itu, penulis mau mengajak pembaca dan penggemar merenung sejenak karir dan kehidupan striker Sevilla, Frederic Oumar Kanoute.

Secara kebetulan, penulis berkesempatan beramah mesra dengan Kanoute dalam Masjidil Haram, baru-baru ini. Biarpun pertemuan itu hanya sesaat, membawa arti yang cukup mendalam buat penulis.

Memanfaatkan liburan musim panas, bekas penyerang Spurs dan West Ham itu menunai ibadah umrah bersama seorang sahabat.


Lahir di Lyon, Prancis tetapi memilih untuk menyarung jersi negara asal kakek neneknya, Kanoute adalah contoh seorang atlet yang melawan arus atas dasar prinsip dan iman. Tidak diragukan lagi pemain berusia 34 tahun itu bangga menjadi seorang Muslim. Hakikat ini acapkali dimanifestasi melalui tindakannya apakah ketika menjadi tontonan dalam maupun luar lapangan.

Frédéric Oumar Kanoute


Frédéric Oumar Kanoute (lahir 2 September 1977) adalah Perancis kelahiran Mali pesepakbola yang kini bermain untuk FC Sevilla di Spanyol La Liga . Pada tanggal 2 Februari 2008, Kanoute dinobatkan sebagai 2007 pemain terbaik Afrika of the Year dan merupakan pemain asing pertama yang lahir untuk memenangkannya. [1]
Isi
  1 Klub karir
        1.1 Lyon
        1.2 West Ham United
        1,3 Tottenham Hotspur
        Sevilla 1.4
    2 Internasional karir
    3 Kehidupan pribadi
    4 Klub karir statistik
    5 Honours
    6 Referensi
    7 Pranala luar

 Klub karir
Lyon
Lahir di Sainte-Foy-les-Lyon , Rhône , ke perancis ibu dan Mali ayah, bakat Kanoute sebagai striker pertama kali diperhatikan oleh tim lokal, Olympique Lyonnais , dan ia bergabung dengan mereka sebagai magang pada tahun 1997. Dia melakukan debut di Piala Intertoto melawan sisi Polandia Odra Wodzislaw .
West Ham United

Pada tahun 2000, Kanoute ditandatangani oleh klub Liga Utama Inggris West Ham United atas dasar pinjaman awal. Dia membentuk sebuah kemitraan yang solid dengan Paolo Di Canio dan setelah beberapa penampilan menjanjikan di Premier League, Palu manajer Harry Redknapp membuat pindah permanen. Kanoute telah berbagai keberhasilan di Ground Boleyn, sering dipuji karena kemampuannya, tetapi juga dikritik karena sikap meletakkan kembali nya. West Ham diturunkan pada akhir musim.
Tottenham Hotspur

Kanoute dibeli oleh Tottenham Hotspur biaya sebesar £ 3.5m pada akhir 2002-03 musim. Kanoute menikmati kesuksesan di Tottenham campuran. pada tahun 2004 ia mencetak gol melawan Nottingham hutan di pertandingan persahabatan.
Sevilla
Kanoute dijual ke Sevilla pada 17 Agustus 2005 untuk € 6,5 juta. [2] Ia adalah seorang pengganti babak kedua bagi klub pada tahun 2006 Piala UEFA melawan Akhir Middlesbrough dan mencetak gol di menit ke-89. Sevilla menang 4-0.

Game pertama Kanoute untuk Sevilla melawan Tottenham Hotspur menyebabkan mencetak gol penalti di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan dalam permainan dirusak oleh kerumunan masalah, dan gol di White Hart Lane , meninggalkan agregat skor akhir 4-3 untuk Sevilla.

Judul tantangan Sevilla tahun itu akhirnya terurai dan Real Madrid meraih gelar, dengan sisi Kanoute di ketiga. [3] Sejak itu, Kanoute telah menjadi konsisten-jika tidak meledak-anggota klub, membantu Sevilla lolos untuk Piala UEFA posisi di 2008 dan Liga Champions kualifikasi langsung di 2009.

Pada hari pertama 2009-10 kampanye, Kanoute mendapat dua kartu kuning untuk pelanggaran melawan Valencia dan diusir pada menit akhir babak pertama.

Pada tanggal 22 Oktober 2011, selama 2011-12 kampanye, Kanoute menerima dua kartu kuning melawan FC Barcelona untuk menendang bola dari titik penalti, ketika Lionel Messi karena mengambilnya. Kuning kedua untuk sebuah pertengkaran antara Kanoute dan Cesc Fabregas, setelah Fabregas dikabarkan Kanoute disebut teroris. [4] .
karir Internasional

Sementara bermain untuk Lyon , Kanoute bergabung dengan Perancis di bawah-21 tim . [5] Setelah balik 21 tahun 1998, Kanoute tidak dipanggil untuk tim nasional Perancis pada tahun 2000, 2002, atau 2004. Pada tahun 2004, FIFA mengubah peraturan untuk memungkinkan pemain untuk bermain untuk tim nasional negara di mana ibunya atau ayahnya lahir. Meskipun memenuhi syarat untuk baik, Kanoute dipilih untuk bermain untuk Mali bukan untuk Perancis. Kanoute adalah pencetak gol bersama atas untuk Mali di Piala Afrika 2004 . Kanoute mencetak empat gol dalam empat pertandingan membantu Mali untuk semi-final, di mana mereka kalah dari Maroko .

Pada bulan Oktober 2007, Kanoute, bersama dengan internasional Mali rekan setimnya Mamady Sidibe , diserang oleh marah Togo penggemar setelah mereka mengetuk Togo keluar dari Piala Afrika kualifikasi. [6] Frederic Kanoute mengumumkan pensiun dari sepakbola internasional setelah eliminasi Mali dari 2010 Piala Afrika. [7]
Kehidupan pribadi

Kanoute dan istrinya tinggal di Seville , Spanyol dengan tiga anak mereka.

Kanoute telah berlatih Islam sejak ia berusia sekitar usia 22 tahun. Dia menolak untuk mengenakan kemeja Sevilla bertuliskan nama sponsor klub 888.com , karena fakta website ini digunakan untuk berjudi , yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, hal ini berarti bahwa klub harus memberinya merek jersey bebas setiap pertandingan. Perusahaan, bagaimanapun, setuju untuk alasan dia dari kampanye publisitas mereka sebagai imbalan atas Kanoute memakai disponsori kit, yang merupakan bagian dari kewajiban kontraktual pemain '. Pada tahun 2007, Kanoute membayar lebih dari $ 700.000 dari sakunya untuk membeli masjid di Seville. Kontrak di tempat telah habis dan masjid itu karena akan dijual. Komunitas Islam Spanyol menegaskan telah meminta bantuan Kanoute setelah masjid itu disiapkan untuk penjualan. [8]

Setelah mencetak gol dalam 7 Del Rey Januari 2009 Copa pertandingan melawan Deportivo La Coruña , Kanoute mengangkat kaos dan kemeja hitam ditampilkan di bawah dihiasi dengan kata " Palestina ". Tindakan ini ditafsirkan oleh BBC sumber [9] sebagai protes terhadap besar Israel operasi militer di Jalur Gaza yang sedang berlangsung pada waktu itu. Kanoute adalah memperingatkan dengan kartu kuning untuk menampilkan pesan politik, dan kemudian didenda sekitar $ 4.000 oleh liga. [9]

Kanoute juga menunjukkan minat pada berbagai penyebab kemanusiaan. Pada tahun 2006, ia meluncurkan banding untuk mendirikan sebuah "Desa Anak-Anak" di Mali.